Halo, Matahari.
Terima kasih ya, atas pujianmu untukku
warga Indonesia di bawah garis khatulistiwa
selalu tahan denganmu.
Halo, Hujan.
Aku selalu senang di kala aku merajut mimpi-mimpiku denganmu.
Halo, Pelangi.
Aku tau, kamu selalu menungguku.
Bermain.
Atau sekedar menikmati diam.
Halo, Anti Sosial.
Aku ingin berterima kasih padamu.
Sebongkah batu yang sangat kuat pun masih kuat diterpa oleh badai yang hebat.
Halo, Melankolis.
Kamu sebenarnya hebat, lho.
Mampu mengambil sebagian jiwa materialistik dariku untuk menjadi seseorang yang sederhana
Dan selalu dapat memandang tanah
Setinggi apapun posisiku saat meraih langit.
Halo, Sarkastik.
Aku selalu berdiri saat memberi tepuk tangan kepadamu.
Pandai sekali dirimu menyembunyikan sesuatu di tempat yang tak pernah terduga.
Halo, Canda dan Tawa.
Si kembar yang sangat kucinta.
Halo, Bahagia.
Aku harap janji sehidup sematimu padaku akan usai
setelah tanah itu menyatu di tubuhku
dan langit menangis menyambutku kembali.
